Garut – Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut kembali menunjukkan komitmennya untuk memajukan dunia pendidikan dengan menggelar Studium Generale bertaraf internasional
Dalam kemitraan strategis bersama Healthy Linguistic Diet (HLD) dari United Kingdom, acara ini mengangkat topik yang sangat relevan, “Technology in Education and Applied Linguistics,” yang membahas bagaimana teknologi dapat mengubah paradigma pembelajaran, terutama dalam linguistik terapan. Acara ini berlangsung secara hybrid, diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai latar belakang akademik, yang memberikan peluang bagi dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi IPI Garut untuk menggali ilmu dan wawasan terkini dari ahli pendidikan global.
Dipandu oleh narasumber luar biasa, Prof. Dina Mehmedbegovic, seorang pakar ternama dari University College London, acara ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya integrasi teknologi dalam pengajaran bahasa. Prof. Dina juga memperkenalkan prinsip Healthy Linguistic Diet, yang mengedepankan pentingnya keberagaman bahasa sebagai kunci untuk mengembangkan potensi kognitif dan identitas siswa. Melalui sesi pemaparan dan diskusi yang sangat interaktif, peserta diberikan kesempatan untuk memperluas perspektif mereka tentang perkembangan terbaru dalam pendidikan, serta bagaimana teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam mendukung keberagaman bahasa di kelas.
Kegiatan ini berhasil memperkaya wawasan dan keterampilan dosen serta mahasiswa, memberikan inspirasi bagi mereka untuk mengadopsi pendekatan pengajaran yang lebih inklusif dan berbasis teknologi. Program ini juga memperkokoh posisi IPI Garut sebagai lembaga pendidikan yang terdepan dalam menciptakan ekosistem akademik global yang dinamis, sekaligus membuka pintu untuk berbagai peluang kolaborasi internasional dalam riset dan pengembangan kurikulum yang lebih modern dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Setelah kegiatan yang sukses ini, evaluasi menunjukkan dampak yang sangat positif terhadap peserta, yang mendapatkan pengetahuan mendalam mengenai integrasi teknologi dalam pendidikan bahasa. Kendala teknis di awal sesi daring, seperti gangguan audio, berhasil diatasi dengan cepat berkat koordinasi yang efektif antara tim teknis dan penyelenggara acara. Hal ini tidak mengurangi kualitas dan interaksi dalam acara, bahkan meningkatkan respons dan partisipasi peserta. Ke depan, evaluasi ini memberikan dasar yang kuat untuk memperbaiki infrastruktur teknologi dalam acara serupa di masa mendatang. Secara keseluruhan, acara ini tidak hanya berhasil memberikan wawasan baru, tetapi juga membuka peluang besar untuk pengembangan kerja sama internasional di bidang pendidikan, riset, dan pengembangan kurikulum berbasis teknologi yang akan memberikan dampak positif jangka panjang.
