GARUT – INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA GARUT – Kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Garut. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus-kasus yang mencuat telah menggugah keprihatinan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi dan mahasiswa. Menyikapi hal tersebut, sekelompok mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan dari Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut berinisiatif untuk berperan aktif dalam pencegahan melalui jalur pendidikan.
Dengan tema “Kenali Tubuhmu, Lindungi Dirimu!”, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di SDN 1 Sukamukti, Kecamatan Cilawu, Garut, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak sekolah dasar tentang pentingnya mengenal batasan tubuh mereka, hak atas tubuh sendiri, serta cara menolak sentuhan yang tidak pantas. Melalui pendekatan yang menyenangkan, menggunakan media visual, permainan, dan cerita bergambar, para mahasiswa berhasil membuat materi yang diajarkan lebih mudah dipahami oleh anak-anak.

Tim pelaksana kegiatan ini terdiri dari tujuh mahasiswa PPG yang tergabung dalam satu tim, yaitu Nanan Nugraha (ketua pelaksana), Rindang Mekarsasi, Ismi Rahayu, Roro Tri Nur Herthira, Marleni, Fadila Nuraini, dan Rima Maryamah. Mereka merasa perlu berkontribusi setelah menyaksikan banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi akibat kurangnya pemahaman anak-anak tentang hak tubuh mereka.
Nanan Nugraha menyampaikan bahwa edukasi tentang batasan tubuh harus dimulai sedini mungkin dan tidak hanya mengandalkan peran keluarga, namun juga lingkungan sekolah dan masyarakat. Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa menjadi bagian dari kurikulum nonformal yang lebih luas di sekolah-sekolah lainnya di Garut.
Kepala SDN 1 Sukamukti, Engkon, S.Pd.I., memberikan apresiasi atas kegiatan ini, menyatakan bahwa edukasi seperti ini sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak masa kini. Para siswa terlihat antusias selama kegiatan berlangsung, bahkan beberapa di antaranya mengaku baru mengetahui hak mereka untuk menolak sentuhan yang membuat mereka tidak nyaman.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program praktik lapangan mahasiswa PPG IPI Garut yang juga mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Dengan kegiatan ini, mahasiswa PPG IPI Garut berharap dapat memotivasi gerakan serupa di kalangan pendidik maupun mahasiswa lainnya dalam upaya bersama melindungi generasi muda dari kekerasan seksual.
“Langkah kami mungkin kecil, tetapi jika banyak langkah kecil dilakukan bersama, maka akan menjadi gerakan besar yang berdampak luas,” tutup Nanan Nugraha. (*)