Microcredential Literacy Goes Local, Impacts Global: IPI Garut & UPI Bandung Kolaborasi Diseminasi Internasional

Garut – Indonesian Institute of Education (IPI) Garut bersama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Diseminasi Microcredential: From Learning to Sharing” pada 6 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari diseminasi hasil program Beasiswa Microcredential Literacy yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kemendikbudristek, melalui kerja sama strategis dengan Western Sydney University (WSU), Australia. Selain menjadi bentuk nyata pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, kegiatan ini juga menunjukkan bagaimana hasil pelatihan global dapat diterjemahkan secara lokal untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan dan literasi.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama yang merupakan alumni program Microcredential 2024 pada program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG), yaitu Dr. Yustika Nur Fajriah, M.Pd. dari IPI Garut, serta Dr. Heny Djoehani, M.Pd. dan Dr. Fazri Muhammad Yusuf, M.Pd. dari UPI Bandung. Diseminasi dikemas dalam bentuk seminar interaktif yang diikuti oleh dosen, mahasiswa calon guru, guru mitra, serta praktisi pendidikan. Para narasumber tidak hanya membagikan materi, tetapi juga menampilkan praktik baik, strategi pengajaran berbasis literasi, dan pendekatan pembelajaran inovatif hasil dari pelatihan internasional.

Pada sesi pertama, Dr. Yustika Nur Fajriah memaparkan materi berjudul “Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran Menulis: Peluang dan Tantangan”, yang memperlihatkan integrasi teknologi AI seperti Grammarly, Quillbot, dan ChatGPT dalam proses menulis akademik. Beliau menekankan pentingnya literasi digital dan pendampingan guru agar teknologi digunakan secara etis dan proporsional. Dilanjutkan oleh Dr. Heny Djoehani, yang mengulas praktik literasi dasar untuk anak usia dini melalui pendekatan bermain dan media cerita bergambar, serta strategi kolaboratif dengan pendidik PAUD. Sesi terakhir diisi oleh Dr. Fazri Muhammad Yusuf, yang membahas asesmen literasi secara menyeluruh, dari penyusunan instrumen hingga analisis hasil asesmen yang mendukung perancangan pembelajaran yang bermakna dan kontekstual. Kegiatan diseminasi ini mendorong terciptanya ruang kolaboratif yang memungkinkan transfer pengetahuan dari pengalaman internasional ke komunitas pendidikan lokal. Melalui diskusi, studi kasus, dan simulasi pembelajaran, peserta tidak hanya menerima informasi, tetapi juga ikut membentuk pemahaman reflektif terhadap praktik literasi yang relevan dengan konteks Indonesia. Program ini turut memperkuat kapasitas dosen dalam menjalankan peran pengabdiannya secara lebih berdampak dan strategis.

Evaluasi kegiatan dilakukan melalui penyebaran Google Form kepada seluruh peserta guna mengukur kepuasan, relevansi materi, serta potensi penerapan hasil diseminasi dalam konteks pembelajaran masing-masing. Hasil evaluasi menunjukkan tingkat antusiasme yang tinggi dan respons positif terhadap kualitas materi dan pendekatan partisipatif yang digunakan. Beberapa masukan juga diterima terkait kebutuhan pendampingan lanjutan dan pengembangan tema literasi lainnya. Sebagai tindak lanjut, kegiatan ini akan dirancang menjadi seri pelatihan berkelanjutan, dilengkapi dengan dokumentasi digital, publikasi ilmiah, serta perluasan jejaring kolaborasi antarpendidik dari berbagai institusi.

author avatar
Pusdatin Author