UPI dan IPI Garut Kembangkan Profesionalisme Guru SD Melalui Proleco

Garut – Indonesian Institute of Education Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar, Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Program Studi PGSD FPISBS Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut meluncurkan program kolaboratif bertajuk Proleco-DDR (Professional Learning Community berbasis Didactical Design Research). Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PEKEMAS) yang dilaksanakan sepanjang tahun 2024 di berbagai sekolah dasar di Kabupaten Garut.

Program ini dirancang untuk membentuk komunitas belajar profesional yang berbasis penelitian, dengan fokus pada pengembangan pembelajaran literasi dan numerasi. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan meliputi sosialisasi, workshop, pelatihan, serta pendampingan intensif yang menyasar guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dasar.

Sasaran utama dari kegiatan ini adalah guru-guru SD yang selama ini menghadapi tantangan dalam menyusun pembelajaran yang inovatif dan berbasis kebutuhan siswa. Dengan pendekatan Proleco-DDR, para guru diajak memahami dan menerapkan desain pembelajaran berbasis learning trajectory dan learning obstacle dalam konteks situasi kelas masing-masing.

Hasil dari program ini cukup menggembirakan. Sebanyak lebih dari 90% peserta dilaporkan telah memahami konsep Proleco-DDR dengan baik. Sekitar 85% guru juga menunjukkan peningkatan kemampuan dalam merancang pembelajaran berbasis analisis kelas. Tak hanya itu, program ini turut menghasilkan luaran berupa artikel ilmiah dan modul pembelajaran literasi dan numerasi yang dapat digunakan secara langsung dalam kegiatan belajar-mengajar.

Selain manfaat langsung bagi peserta, dampak jangka panjang program ini juga mulai terasa. Terbentuknya komunitas profesional guru yang kolaboratif mendorong lahirnya budaya refleksi dan inovasi di lingkungan sekolah. Hubungan antara guru, kepala sekolah, dan pengawas pun semakin sinergis dalam mengatasi tantangan pendidikan. Model Proleco-DDR bahkan dinilai potensial untuk direplikasi ke wilayah lain di Jawa Barat yang menghadapi tantangan serupa.

Evaluasi dilakukan secara menyeluruh melalui pendekatan formatif dan sumatif. Selama kegiatan, pemantauan dilakukan melalui observasi, diskusi, dan refleksi. Sementara setelah program berakhir, evaluasi dilanjutkan dengan kuesioner dan wawancara mendalam. Hasil evaluasi menunjukkan keberhasilan program dan mendorong rekomendasi untuk pengembangan berkelanjutan.

Salah satu peserta memberikan testimoni yang menggambarkan dampak program ini:
“Melalui Proleco-DDR, saya merasa lebih percaya diri dan kreatif dalam menyusun pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.”

Program Proleco-DDR menunjukkan bagaimana kolaborasi antar lembaga dan pendekatan berbasis riset dapat membawa perubahan nyata di tingkat sekolah dasar. Dengan proses yang terstruktur — mulai dari sosialisasi, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi — program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas guru, tetapi juga memperkuat fondasi pendidikan yang berkelanjutan dan berbasis refleksi.

image